Background

;

Sunday, November 28, 2010

REMUK

detik-detik indah
makin pudar dipandang mata
riuh unggas berlagu sayup terasa
hati kosong gundah gulana
lambaian lalu terbayang indah

sedetik ia berlagu
menitis permata jernih
terjunam jatuh membasahi pipi
terkenang akan lambaian sepi
aku terus melakar sedih

yang indah tiada lagi kini
yang tinggal hanyalah mimpi
menanti gerimis terus dinanti
terik mentari membakar diri
syahdu terasa sayup menyepi