Airmata mengalir lagi
Saatku mengetahui kebenaran yang menghantui diriku
Hatiku hancur remuk penuh kekecewaan
Bagai kaca mengucup batu
Terlukanya tiada penawar
Bagaikan jasad tidak bernyawa
Hanya menunggu saat selimut putih menyarung tubuh
Kini
Setiap hari-hariku hanya mengenang kenangan lalu
Mengimbau segala pahit manis
Yang kulalui bersama mereka yang tersayang
Setiap jalan yang kulintasi
Tertinggal sisa memori lalu
Air mata mengalir lagi
Membasahi dairi hidupku
Tatkala terpandang hiasan foto-foto terindah
Airmata mengalir lagi
Tatkala menghitung sisa hidupku
Yang semakin hampir kepenghujungnya
Airmata mengalir lagi
Tatkala melihat insan tersayang disampingku
Menunggu saat pemergianku
Namun
Semua itu pasti juga terhenti
Bila masa tarikan nafas terakhir sampai penghujungnya
No comments:
Post a Comment